Bahaya Merokok Bagi Perempuan Lebih Tinggi


Jumlah perokok Indonesia sekitar 60 juta dan jumlah perokok perempuan di
perkirakan 2,1 juta. Sejauh ini memang lebih banyak pria, tapi tiap tahun
jumlah perokok wanita terus meningkat.
Prevalensi jumlah
perokok perempuan pada tahun 2001 adalah 1,3 persen dan naik menjadi 4,5 persen
pada tahun 2004, menurut Survei Sosial Ekonomi Nasional 2004 dalam Fakta
Tembakau Indonesia. Tahun ini diperkirakan 5 persen perempuan di Indonesia yang
merokok.
Makin tingginya jumlah
wanita perokok tentu memprihatikan. Menurut Menteri Kesehatan, Endah Rahayu,
hal itu disebabkan antara lain oleh kampanye pencitraan dari industri tembakau.
Karena itu tema peringatan Hari Anti Tembakau Sedunia tahun ini mengambil tema
Perempuan dan Masalah Merokok.
Selain menjadi perokok
aktif, ternyata jauh lebih banyak wanita yang menjadi perokok pasif.
Diperkirakan 65,6 juta wanita dan 43 juta anak-anak di Indonsia terpapar asap
rokok. Hal ini terjadi karena 91 persen perokok merokok di rumah, tidak jauh
dari istri dan anak-anak. Padahal, bahaya perokok pasif sama dengan perokok
aktif.
Seorang wanita akan
menjadi calon ibu. Bayi yang lahir dari ibu perokok beresiko mengalami cacat
janin, berat badan lahir rendah, bahkan gangguan jiwa. Rokok mengandung ribuan
racun yang dapat mengancam keselamatan janin, karena itu ibu yang merokok saat
hamil sama dengan meracuni janin dengan sengaja.
Merokok juga menjadi
pemicu berbagai penyakit, seperti kanker paru, kanker mulut rahim, serangan
jantung, atau asma. Penelitian menunjukkan, wanita perokok yang menggunakan pil
KB beresiko terkena serangan jantung, stroke, dan penyumbatan pembuluh darah 10
kali lebih besar dari yang bukan perokok.
Kebiasaan merokok
kerap disepelekan, padahal bahaya yang ditimbulkan oleh rokok sangat nyata.
Oleh karena itu, kini saatnya untuk keluar dari jeratan asap, baik sebagai
perokok aktif juga pasif.(kompas).
Label: Sosial
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar